Rendahnyakualitas sumber daya manusia dapat diketahui daria. tenaga pengajar lulusan dalam negri b. adanya siswa yang kurang berprestasi c. perekonomian bergantung pada hasil alam d. ketidakmampuan mengembengkan teknologi. 1 Lihat jawaban Mahasiswa/Alumni Universitas Serambi Mekkah10 Desember 2021 0353Hallo Sandi S, Jawaban yang tepat adalah E. Pembahasan. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pembangunan dalam bidang ekonomi adalah SDM. Rendahnya kualitas SDM dapat berdampak pada rendahnya tingkat produktivitas dan tingkat partisipasi dalam dunia kerja dan dalam proses produksi. Salah satu permasalahan yang terjadi di negara berkembang, ialah rendahnya kualitas sumber daya manusia SDM yang dimiliki. Banyak faktor yang memengaruhi rendahnya kualitas SDM, seperti kemiskinan, kurangnya soft skill yang dimiliki oleh tenaga kerja, kurangnya kualitas pendidikan di sebuah negara. Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya kualitas sumber daya manusia SDM ialah akan meningkatnya angka pengangguran di sebuah negara. Semoga Jawaban Membantu
Rendahnyakualitas SDM dapat berdampak pada rendahnya tingkat produktivitas dan tingkat partisipasi dalam dunia kerja dan dalam proses produksi. Salah satu permasalahan yang terjadi di negara berkembang, ialah rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki. Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sumber Daya Manusia SDM adalah salah satu faktor penting dalam pembangunan suatu negara. SDM yang berkualitas mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dan kemajuan suatu negara. Namun, di Indonesia, SDM masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Berbagai faktor menjadi penyebab rendahnya kualitas SDM di Indonesia, mulai dari kurangnya akses pendidikan, rendahnya tingkat kesehatan, hingga minimnya peluang kerja. Dalam artikel ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas SDM di yang Menyebabkan Rendahnya Kualitas SDM di Indonesia 1. Kurangnya akses pendidikan Salah satu faktor yang menjadi penyebab rendahnya kualitas SDM di Indonesia adalah kurangnya akses pendidikan. Menurut data dari UNESCO pada tahun 2018, angka partisipasi sekolah di Indonesia hanya mencapai 67,7 persen untuk pendidikan dasar dan 50,2 persen untuk pendidikan menengah. Selain itu, kualitas pendidikan di Indonesia juga masih rendah, terlihat dari rendahnya peringkat Indonesia dalam ujian PISA Programme for International Student Assessment yang diadakan oleh OECD Organisation for Economic Co-operation and Development. Kurangnya akses pendidikan di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, seperti minimnya infrastruktur pendidikan, keterbatasan dana untuk pendidikan, dan minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. Kurangnya infrastruktur pendidikan membuat akses pendidikan menjadi sulit, terutama di daerah terpencil. Selain itu, minimnya dana untuk pendidikan membuat biaya pendidikan menjadi tinggi, sehingga banyak anak yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Terakhir, minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan membuat banyak orang yang tidak menganggap pendidikan sebagai prioritas dalam hidup Rendahnya tingkat kesehatanRendahnya tingkat kesehatan juga menjadi faktor penyebab rendahnya kualitas SDM di Indonesia. Data dari World Health Organization WHO pada tahun 2017 menunjukkan bahwa Indonesia memiliki angka kematian ibu yang cukup tinggi, yaitu sekitar 126 per kelahiran hidup. Selain itu, Indonesia juga masih memiliki tingkat stunting kerdil yang cukup tinggi, yaitu sekitar 30,8 persen pada tahun tingkat kesehatan di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, seperti minimnya akses kesehatan, minimnya ketersediaan air bersih dan sanitasi yang memadai, serta minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Minimnya akses kesehatan membuat banyak orang sulit untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang baik, terutama di daerah terpencil. 3. Minimnya peluang kerja Minimnya peluang kerja juga menjadi faktor penyebab rendahnya kualitas SDM di Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik BPS pada Februari 2021, angka pengangguran di Indonesia mencapai 7,1 persen atau sekitar 9,77 juta orang. Selain itu, banyak pekerja di Indonesia yang bekerja di sektor informal dan memiliki upah yang rendah serta tidak memiliki jaminan peluang kerja di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, seperti minimnya investasi, rendahnya produktivitas, dan minimnya keterampilan yang dimiliki oleh pekerja. Minimnya investasi membuat lapangan kerja sulit untuk dibuka, terutama di daerah-daerah yang kurang berkembang. Selain itu, rendahnya produktivitas membuat banyak perusahaan enggan membuka lapangan kerja baru. Terakhir, minimnya keterampilan yang dimiliki oleh pekerja membuat mereka sulit bersaing di pasar tenaga kerja, sehingga banyak pekerja yang mengalami pengangguran atau bekerja di sektor informal dengan upah yang rendah. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya 3 Ekonomi Sumber daya manusia yang berkualitas dapat membuat perubahan perekonomian masyarakat di Indonesia, namun pada saat ini tingkat SDM yang rendah hanya akan mempersulit perekonomian Indonesia sendiri. Pada saat ini juga semakin banyak SDM yang tidak berkualitas dan menganggur karena tidak mendapatkan pekerjaan.

JAKARTA, - Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Ateng Hartono mengatakan, Indonesia saat ini sedang mengupayakan terciptanya sumber daya manusia SDM yang unggul. Oleh sebab itu, kata Ateng, untuk mewujudkan harapan dan cita-cita tersebut, ada tiga faktor yang harus diperhatikan dan segera dikembangkan secepat mungkin. "Faktor pertama itu adalah pembangunan sejak dini, kedua bagaimana penyerapannya ketika memasuki lapangan pekerjaan atau ke dunia usaha, dan ketiga bagaimana posisi lansia secara aktifnya," ujar Ateng dalam diskusi webinar yang disiarkan secara virtual, Senin 23/11/2020. Baca juga Indonesia Hadapi Bonus Demografi pada 2037, Apa Manfaatnya? Ateng menjelaskan untuk pembangunan sejak dini, saat ini Indonesia masih memiliki tugas memperbaiki angka stunting dan gizi buruk yang cukup tinggi."Stunting kita di 2018 sebesar 30,8 dan sekarang memang sudah 27,70 persen. Gizi buruk kita juga masih 3,9 persen. Ini masih harus kita perhatikan ke depan," ungkap dia. Selain itu, jika dilihat dari pendidikan, masih banyak anak-anak Indonesia yang belum memasuki usia prasekolah, yakni sebanyak 37,9 persen yang berada di usia 3-6 tahun. "Padahal untuk meraih Indonesia emas itu diperlukan anak-anak yang memiliki pendidikan usia yang baik, dan memiliki kesehatan yang baik," kata Ateng. Kedua, yakni bagaimana anak bisa memasuki dunia kerja juga. Ateng menyebutkan, berdasarkan data yang dia terima, skill yang dimiliki calon pekerja untuk bidang pertanian untuk low skill sekitar 96,3 persen, sementara untuk high skill hanya 0,1 persen di pertanian. "Lalu kalau di jasa bagaimana? Masih bagus karena high skillnya masih mencapai 13,5 persen, sudah lumayan. Jadi untuk faktor memasuki lapangan pekerjaan dan bagaimana posisi lansia secara aktif harus benar-benar diperhatikan. Agar bisa menciptakan Indonesia emas," pungkas dia. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

PengertianKualitas Sumber Daya Manusia menurut Danim (1996) dalam bukunya "Transformasi Sumber Daya Manusia", sebagai berikut: Kualitas Sumber Daya Manusia adalah sumber daya yang memenuhi kriteria kualitas fisik dan kesehatan, kualitas intelektual (pengetahuan dan keterampilan), dan kualitas mental spiritual (kejuangan). Tags HRD. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pengertian Sumber Daya ManusiaSumber daya manusia SDM merupakan salah satu faktor dalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptamkan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan pengertian diatas dapat kita ambil makna bahwa Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam kemajuan ekonomi islam di Indonesia dewasa ini. Dengan pertumbuhan ekonomi islam yang dari tahun ke tahun semakin eningkat, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, menandakan bahwa peran serta sumber daya manusia yang berkecimpung dalam perekonomian islami ini sudah memainkan perannya dengan sangat baik. Sumber daya Manusia dalam perekonomian islam sudah memiliki aturan yang jelas dan tegas dalam mengelola perekonomian islam yang bertolak dari paradigma, azas dan karakteristik entitas perekonomian islam yang acuannya berupa sumber utama agama islam yaitu Al-Qur'an dan Al-Hadist, yang tentunya jauh berbeda dengan pengertian sumber daya manusia dalam konsep umum yang hanya bertujuan dalam kenyamanan duniawi dengan mengabaikan faktor hal-hal penting yang menyangkut dalam kondisi SDM Indonesia, yaitu Pertama adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja. jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi tahun pertama 1998 sekitar 92,73 juta orang, sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar 87,67 juta orang dan ada sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka open nemployment. Angka ini meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini berjumlah sekitar 8 juta. Kedua, tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah. Struktur pendidikan angkatan kerja Indonesia masih didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar 63,2 %. Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan perguruan tinggi. Sementara di sisi lain jumlah angkatan kerja lulusan perguruan tinggi terus meningkat. Sampai dengan tahun 2000 ada sekitar 2,3 juta angkatan kerja lulusan perguruan tinggi. Kesempatan kerja yang terbatas bagi lulusan perguruan tinggi ini menimbulkan dampak semakin banyak angka pengangguran sarjana di penganguran sarjana merupakan kritik bagi perguruan tinggi dan sekolah negeri, karena ketidakmampuannya dalam menciptakan iklim pendidikan yang mendukung kemampuan wirausaha siswanya. Masalah SDM inilah yang menyebabkan proses pembangunan yang berjalan selama ini kurang didukung oleh produktivitas tenaga kerja yang memadai. Itu sebabnya keberhasilan pembangunan yang selama 32 tahun dibanggakan dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 7%, hanya berasal dari pemanfaatan sumberdaya alam intensif hutan, dan hasil tambang, arus modal asing berupa pinjaman dan investasi langsung. Dengan demikian, bukan berasal dari kemampuan manajerial dan produktivitas SDM yang tinggi. Keterpurukan ekonomi nasional yang berkepanjangan hingga kini merupakan bukti kegagalan pembangunan akibat dari rendahnya kualitas SDM dalam menghadapi persaingan ekonomi Sumber Daya Manusia dalam ekonomi islamTanggung jawab sebagai pejuang Ekonomi islam yang diemban kita semua sebagai umat muslim harus dimaknai kembali sehingga kita tidak terjebak dalam batasan profesi dan pekerjaan tertentu, hingga nantinya semua umat muslim benar-benar sadar dan turut ambil bagian dalam memperjuangkan kualitas sumber daya manusia ekonomi islam sehingga "vitalitas" sumber daya manusia ekonomi islam di Indonesia mencapai titik ideal, sehingga dalam melaksanakan amanahnya dapat sesuai dengan apa yang telah digariskan tanpa mengurangi makna keterbukaan. 1 2 Lihat Money Selengkapnya KdXo2. 227 314 226 356 195 283 205 423 222

rendahnya kualitas sumber daya manusia dapat diketahui dari