1 Amati Geni artinya tidak menyalakan api. 2. Amati Karya artinya tidak bekerja. 3. Amati Lelungan artinya tidak berpergian. 4. Amati Lelanguan artinya tidak mengumbar nafsu indria (hiburan dan senang-senang) Saat nyepi hendaknya kita meditasi, ber japam dan selalu berfikir/berprilaku baik dalam lingkungan rumah (pekarangan) serta mawas diri.TargetNusa Bali – Setiap orang yang menekuni atau mempelajari ilmu Liak dibaca Leak, melakukan perubahan wujud dengan Ngereh yang artinya proses perubahan wujud dari manusia menjadi Leak, prosesi ngereh leak dilakukan di kuburan. Jero Balian Mangku I Wayan Sumawijaya kepada Wapimred TargetNusa yang juga Pimred NuansaDewata, Ngakan Putu Gede Udiana yang biasa disapa Aji Wisnu Segara Putra di kediamannya Sigaran, Mekar Bhuana, Abiansemal Badung Bali menjelaskan tehnik Ngereh Leak dengan tiga Kerangka Dasar yaitu Tatwa orang yang menjalankan ilmu pengeleakan harus menyadari tentang ajarannya. Etika orang yang menjalankan ilmu pengeleakan harus melaksanakan tingkah laku dan sujud bakti kepada guru atau nabenya. Upakara orang yang menjalankan ilmu pengeleakan harus melaksanakan upakara seperti menghaturkan sesajen sebagai sarana upakara. Lebih lanjut Jero Balian Mangku I Wayan Sumawijaya menjelaskan sebelum Ngereh menjadi Leak, orang yang menjalankan pengeleakan terlebih dahulu melaksanakan beberapa tahapan melakukan permohonan yakni memasang sesirep yaitu ilmu kesaktian agar mahluk hidup yang ada di sekitarnya semuannya tertidur lelap. Ngereh dikakukan di Kuburan atau perempatan jalan yang penting tempat tersebut sepi. “Mempersiapkan sarana banten yang berkaitan dengan ilmu pengeleakan. Melakukan permohonan kepada sang pencipta agar proses ngereh berlangsung sesuai dengan keinginan,” jelasnya. Jero Balian Mangku I Wayan Sumawijaya menjelaskan dalam proses ngereh yang dilakukan mohon kepada Butha Peteng untuk memagari tempat ngereh agar yang lewat ditempat tersebut tidak melihat, dan memasang ilmu pengreres agar yang lewat ditempat ngereh menjadi takut. Dan juga mohon kepada Butha Keridan agar pengelihatan orang bisa terbalik, serta mohon kepada Sang Kala Jingkrak, Butha Lenga, Butha Ringkus, Butha Jengking, Butha Kapiragan yang menguasai Ilmu Pengleakan supaya proses ngereh berjalan lancar. Lebih lanjut Jero Balian Mangku I Wayan Sumawijaya menyatakan setelah proses permohonan usai dilanjutkan dengan sembahyang dengan posisi badan terbalik dilanjutkan berdiri dengan kaki satu atau nengkleng berjalan mengitari sanggah cucuk, dengan posisi putaran berjalan nengkleng kearah kiri. “Melalui ngereh orang yang menguasai ilmu pengeleakan bisa berubah wujud sesuai tingkat ilmu pengeleakan yang dikuasainya menjadi binatang dan seram,” katanya. “Dengan menguasai Ilmu Pengeleakan dengan mudah membuat sarana seperti Pengasren adalah sarana supaya orang menjadi kelihatan cantik dan tampan mempunyai daya pikat tinggi, dengan mudah dapat memikat lawan jenis yang dikehendakinya. Pengeger membuat orang berjualan menjadi laris dan menjadi kaya. Pengasih membuat orang menjadi jatuh cinta kepada orang yang menggunakannya. Penangkeb agar orang menjadi tunduk, sehingga akan menjadi penurut sesuai perintah atau keinginan,” urainya. Jero Balian Mangku I Wayan Sumawijaya menyatakan Pepasangan adalah sarana yang ditanam pada tempat tertentu tujuannya untuk mengenai korbannya sesuai keingininan, dengan adanya pepasangan menjadikan situasi rumah seram, penghuninya sakit – sakitan, sering cekcok. Sesawangan adalah kemampuan mempraktekkan ilmu pengeleakan hanya dengan membayangkan wajah atau nama seseorang, sesawangan disebut juga acep – acepan. Dua jenis Cetik yakni cetik sekala dan cetik niskala. Cetik hanya mampu dilakukan oleh orang yang memiliki ilmu Leak tingkat tinggi. Jero Balian Mangku I Wayan Sumawijaya menyatakan sabuk pengeleakan orang yang memakainya akan memasuki dunia lain tanpa disadari berubah sikap, orang yang menggunakannya menjadi kehilangan kontrol sangat berbahaya, jika tidak segera ditolong akan terjerumus, disinilah kekuatan penengen sebagai penetralisir. “Memasukan ke dalam tubuh hampir sama prosesnya dengan yang memakai alat, yang menjadi perbedaan kalau yang memakai alat berada di luar tubuh manusia dan yang masuk berada di dalam tubuh manusia, prosesnya tidak gampang perlu orang pintar dan sakti untuk memasangnya,” katanya. Jero Balian Mangku I Wayan Sumawijaya menyatakan mengendalikan diri dari sifat ego dan sombong sangat penting untuk membawa hal positif bagi diri sendiri dan siapa saja, jangan terjebak keinginan sesaat gunakan alat – alat tersebut untuk kepentingan menjaga diri untuk keselamatan. “Tidak ada yang lebih sakti, lebih sempurna dari sang pencipta/Ida Sanghyang Widhi Wasa, bila bepergian keluar rumah baik jarak dekat maupun pendek ingat selalu berdoa kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa supaya diberikan perlindungan,” tegasnya. Jero Balian Mangku I Wayan Sumawijaya menjelaskan bahwa Pangiwa dan panengen tidak jauh beda merupakan dua ilmu mistik di Bali saling melengkapi dan perbedaan antara pangiwa dan panengen, kalau panengen tidak mau melaksanakan aji wegig tetapi tahu tentang aji wegig, kalau panengen lebih cenderung ke pengobatan dan penenangan diri seperti ajaran kebatinan meditasi, orang yang mendalami panengen lebih cenderung menolong orang. Kalau pangiwa lebih cenderung menyalahgunakan ilmu kadiatmikan yang luar biasa hebat itu. “Pangiwa dalam pelajarannya mendalami sastra dan lontar yang dipelajari adalah sastra magic dan lontar khususnya lontar waringinsungsang, kaputusan pudak setegal, kaputusan cambraberag,” jelasnya. Jero Balian Mangku I Wayan Sumawijaya menjelaskan bila ingin mempelajari kadharman, maka harus mengetahui pangiwa dan panengen terlebih dahulu dengan mengetahui pangiwa dan panengen, maka mengetahui rahasia alam semesta sehingga mencapai kesadaran, mempelajari kadiatmikan, tentunya harus mengetahui pangiwa dan panengen sehingga mengetahui kejelekan dan kebaikan seperti penyakit dan obatnya, maka kita tidak akan melaksanakannya, sehingga kebaikan dan dharmalah terus dijalankan. “Orang yang bisa ngeleak bisa juga menggunakan rerajahan, penggunaan rerajahan tentu dengan cara membeli kepada gurunya yang memberikan ilmu pangleakan, hanya bisa melaksanakan yang diperintahkan oleh gurunya. Rerajahan yang digunakan sangat dirahasaian oleh gurunya,” katanya. Jero Balian Mangku I Wayan Sumawijaya memaparkan, pangleakan bermanfaat mengobati orang, dengan ilmu pangleakan bisa membantu orang namun bila pangleakan dipergunakan untuk hal yang tidak baik sangatlah mudah, karena jauh lebih gampang melaksanakan hal yang tidak baik, membangkitkan api dalam diri mulai dari lubang anus dan alat kelamin disebut Numuladara Cakra, kalau dimanfaatkan ditarik keatas dibawa kedepan itulah yang disebut dengan pangleakan, kalau dimanfaatkan lewat tulang punggung adalah sumsuna idadanpindala ditarik naik ke Siwaduara menjadi kebaikan, pangleakan bisa digunakan untuk kebaikan. “Ilmu pangleakan menggunakan sarana berupa goresan tangan berupa aksara suci yang disebut rerajahan, rerajahan berbentuk gambar maupun aksara suci yang mempunyai kekuatan spiritual,” urainya. Jero Balian Mangku I Wayan Sumawijaya menyatakan ilmu pangleakan jangan dari satu sisi yang buruk atau negatif, padahal ilmu pangleakan bersifat fleksible tergantung digunakan kearah positif atau negatif. Jika ingin mempelajari ilmu pangleakan, diharapkan mencari guru atau nabe yang mengetahui secara penuh ilmu pangleakan, agar nantinya tidak salah arah ke negatif. “Penekun ilmu pangleakan diharapkan tidak menyalahgunakan ilmunya melainkan mempergunakanbilmunya untuk menolong sesama, dengan ilmu pangleakan menjalankan kebaikan dan dharma,” pintanya. Journalist/Editor Ngakan Udiana
Makadengan menggunakan sabuk itu, anada akan bisa ngeleak," tulis Yendra dalam buku itu. Selain itu, cara kedua yaitu dengan jalan membeli pada seorang balian pangiwa. Ketiga dengan cara berguru
Ilmu Leak….. dimasyarakat Bali orang yg bisa ilmu ini disebut NGELEAK,,krn sifat ilmu ini yg rahasia, maka belajarpun orang sembunyi-sembunyi. Orang yg bisa Ilmu ini biasanya tidak ada yg mau mengaku… Di Bali belum ada perguruan Ilmu Leak secara terbuka, shg untuk mempelejari ilmu ini sangat susuh tuk mendapatkan guru yg mumpuni. shg dikwatirkan ilmu ini bisa punah.. sangat disayangkan ilmu ini kalau sampai punah. Ilmu Leak adalah ilmu yg hanya dapat dipelajari dgn aguron-aguron dibawah bimbingan Nabe atau mendapat penugrahan dr sesuhunan apaka dr Durga atau sesembahan lain…sekali lagi jangan disalah artikan…Mempelajari Ilmu Leak juga tergantung bakat dan kelahiran, namun pada perinsipnya semua orang dapat mempelajarinnya. Dan karana karma pula bisa dan tidak bisanya, mahir dan tidak mahirnya seseorang akan dapat kelihatan..ada yg belajar cepat ada yg belajar lambat… Sekali lagi Sabuk Pengeleakan adalah salah kaprah….krn sabuk yg mempunyai sensasi spt itu bukan sabuk pengeleakan…Suksma Kesalahpahaman berabad-abad. Secara awam Leak diibaratkan seperti sosok yg menakutkan dan jahat, membuat penyakit, membuat celaka, membuat onar dan sebagainya…anggapan seperti ini tidaklah sepenuhnya benar, suasana ini memang dikondisikan sedemikian rupa sehingga Leak dimata masyarakat mendapat tempat yg rendah.. Anggapan spt ini terus terjadi secara turun temurun dan seakan sudah mendarah daging dimasyarakat… Leak jadi kambing hitam !!!.Ini menjadi subur juga karena banyaknya mitologi-mitologi , tutur-tutur yg mendiskriditkan Leak. spt mitologi/cerita Ki Balian Batur, Calon Arang, Tanting Mas, Dukuh Suladri dan lain-lain. Sifat Ilmu Leak. Sifat yg menonjol dr penekun Leak adalah “rahasia” . kerahasian inilah menjadi ciri khas dr penekun Leak. Dan krn sifat inipulah seakan Leak tidak bisa membela diri dari berbagai macam prasangka, duduhan, pelecehan, rekayasa balian, dan sebagainya yg merugikan dan merusak nama Ilmu Leak. Karena kerahasiaan pula jarang orang yg mau mengakui menguasai Ilmu Leak dan jarang pula ada perguruan Leak secara terbuka. Disamping itu dlm literatur spt lontar-lontar,, kebanyakan kurang dapat menyajikan secara penuh dan sistimatis, sehingga untuk mendapatkan info tentang Leak menjadi sangat sulit. Disamping itu banyak penekun Leak kurang bisa menuturkan atau menguraikan secara rinci dan sistimatis dr Ilmu Leak. Namun nampaknya sudah semakin banyak para penekun sprituil di Bali bahkan luar Bali yg mengumpulkan bahan serta mempelajarinnya.. Secara Literatur Ilmu Leak atau Pengeleakan dikelompokan menjadi dua kelompok 1. Leak Sari. Leak sari dlm masyarakat diistilahkan dengan NGISEP SARI, digolongkan sebagai Leak Putih atau Leak baik,, pantang untuk menyakiti. Golongan Leak ini lebih menekankan pd penggunaan ilmunya untuk membantu dan meningkatkan sprituil. 2. Leak Badeng. Leak badeng / Leak selem Hitam digolongkan sebagai Leak jahat. Leak spt inilah yg merusak perguruan Leak dlm masyarakat, dan sudah tentu pula Leak menjadi biang kerok setiap mara bahaya di masyarakat. Jenis Leak ini juga dikatagorikan sebagai Leak Pamoroan.. Atraksi leak Dalam dunia perLEAKan..konon juga mengenal atraksi semacam unjuk kebolehan diantara para nenekun LEAK. dalam atraksi ini para leak akan unjuk kebolehan dari berbagai tingkatan, seperti perguruan silat. Mereka mengadakan perang-perangan..antaksi diudara dan berbagai macam ujuk kebolehan lainnya… Mungkin semacam POAL alias pekan Olah Raga Antara Leak… Atraksi para Leak konon diadakan dibeberapa tempat dan dapat dilihat dgn mata telanjang, biasanya diadakan setiap 6 bulan sekali yaitu pada malam KALOPAKSO yaitu sehari menjelang tumpek Wayang. Pd malam ini biasanya para Leak mengadakan sangkep dan pesta-pesta dalam pesta inilah bisanya dilakukan antraksi unjuk kebolehan dari berbagai tingkat.. konon para Leak sangat senang dan antosias mengisi acara tersebut. Lalu klu dapat dilihat oleh orang awam dgn mata telanjang…bagaimanakah wujudnya..??? Poal semacam ini biasanya dapat dilihat hanyalah berupa endih..atau semacam bola api yg penuh warna ..langit seakan meriah mirip pesta kembang api, bedanya endih disini terbang keangkasa menukik dan bisa berbenturan dgn endih lainnya… Biasanya unjuk kebolehan semacam ini spt mengadu kesaktian antar Leak dr berbagai Desa.. Sabuk pangleakan Apakah Ngeleak bisa dipelajari secaran instan…???, apakah ngeleak bisa dilakukan dengan serana tertentu..??? apakah bisa ngeleak dapat tanpa disadari..??? pertanyyan ini sering menjadi pembicaraan dimasyarakat, ada yang mempercayai itu bisa dilakukan dengan salah satu serana berupa SABUK PENGELEAKAN.. Lalu apa itu sabuk pengeleakan..??? Baru -baru ini teman memiliki sabuk terbungkus dr kain POLENG panjangnya sekitar 45 cm berupa ruas 7 buntilan + pengikatnya panjangnya sekitar 1 meter. cara penggunaannya diikatkan dipinggang.. Tiap Kajeng Klion uwudan sabuk tersebut harus diritualkan dgn memakai samblehan ayam hitam semululung…anak ayam yg berbulu hitam Bila mana sabuk itu dipakai malam dia seakan tidur nyenyak dan melayang mimpi indah pergi ketempat-tempat yg pemandangannya indah..terkadang ketemu mahluk2 seram namun ditempat yg indah…sering juga dia ketemu sama orang2 yg dia tidak kenal, namun sok akrab..begitu juga sering ketemu sama orang tertentu yg kesehariaanya di curugai bisa Ngeleak. Suatu ketika dia pergi keluar daerah masih di bali sabuk tersebut dipakai..ada bangkai anjing dilihatnya spt buah nangka yg sedang masak…begitu sabuk dilepas dia muntah-muntah. Sabuk tersebut lama tidak dipakai karena takut akan kejadian-kejadian yg dia alami…akhirnya dia sarankan sabuk tersebut dipralina….dibakar dan dianyut kelaut… Sesabukan adalah suatu benda yg dibuat dr bahan tertentu dan dgn rerajahan tertentu lalu diisi pengurip alias dipasupati agar memurti sesuai dgn kegunaan dan kebutuhan seseorang… Sesungguhnya Sabuk pengeleakan itu sering menjadi salah kaprah dimasyarakat, sebab sabuk pengeleakan itu sebenarnya TIDAK ADA, hal semacam itu adalah sabuk yg khusus untuk keperluan tertentu yg dapat mengarah kepada NERANGJANA atau semacam AJI UGIG. Siat Peteng.. Apakah siat peteng identik dengan adu ilmu atau semacam perang tanding…?? Siat peteng atau perang ilmu dalam hal ini tidak sama dengan perang tanding yg dapat disaksikan dengan mata telanjang, atau diadakan spt adu ilmu kanuragan semacam ilmu bela diri. Dalam siat peteng ada hal2 yg tidak bisa dimengerti dengan akal sehat, namun lebih menekankan pd kemampuan “sprituil” dr kalangan tertentu. lalu dapatkah siat peteng dibuktikan secara nyata, Saya mencoba mengadakan pendekatan dan ngobrol2 dengan mereka yg mengetahui “fenomena” ini termasuk juga dr mereka yg pernah melakukan siat peteng. Siapa saja yg melakukan siat peteng, Siat peteng dapat dilakukan oleh mereka yg mempelajari ilmu kebatinan dan juga oleh mereka yg “melik” yg karena kelahirannya atau karmanya. Dan konon orang yg melik bisa tanpa disadari bisa melakukan siat peteng tanpa mereka belajar ilmu kebatinan. Contoh spt ini ada banyak dimasyarakat , Hal ini dialami oleh Paman saya, dimana suatu malam dia bermimpi mengadu ilmu atau siat peteng dgn sesorang disuatu arena yg dia tidak tahu tempat itu ada dimana, dlm siat tersebut paman saya menang dan dapat membunuh lawannya, namun dia kena pukul dikepalanya sampai luka parah. Dan semenjak itu paman saya mengidap sakit kepala dan tidak bisa sembuh, walau sudah berobat di dokter. Sakit ini dia bawa sampai meninggal. Dalam siat peteng, pesertanya sangat menjunjung aturan permaianan, dan bahkan musuh yg dikalahkan sampai mati, dlm dunia nyata mereka meninggal si pemenang sampai melayat dan mendoakan agar musuh yg telah dibunuh tersebut mendapat tempat yg layak sesuai karmanya. Dalam siat peteng, juga ada wasit, dan ada dokter, wasit ini mengatur dan mengawasi siat agar tidak ada kecurangan, serta dokter ini menjadi tim medis yg memberikan pertolongan bila peserta mengalami luka2. Lalu bagaimana klu mengalami kekalahan apakah bisa minta tempo agar tidak mati seketika…??? ternyata bila mengalami kekalahan peserta bisa minta tempo, contohnya menunggu bila anaknya paling kecil sudah dewasa, atau bila membangun rumah permanen. Sy pernah ngobrol dgn orang yg melakoni siat peteng, dan kalah lalu minta tempo sampai anaknya yg paling kecil menikah. Dia bercerita bila anaknya yg paling kecil sudah menikah, maka dia akan mati..dan benar 3 hari setelah anaknya yg paling kecil menikah dia meninggal dunia.. Ciri – ciri orang ngeleak Pingin tahu gemana cirinya orang bisa Ngeleak..?? wah..untuk yg satu ini bisa jd rame urusannya, bila tidak mengetahui secara jelas atau hanya dapat berita dan penjelasan yg salah. Dengan penjelasan yg salah maka kita akan menuduh orang yg tidak salah. Benarkah Bawang merah bisa mengetes orang bisa Ngeleak..??? Anggapan dimasyarakat, tentang bawang merah yg bisa dijadikan benda “penguji” orang bisa Ngeleak sudah bukan rahasia lagi.. Konon caranya…bila ada yg motong bawang matanya keluar air air mata cepat keluar maka yg bersangkutan bisa Ngeleak.. Ini adalah anggapan atau pendapat yg salah kaprah, coba aja adakan lomba memotong bawang..pasti sebagaian peserta mengeluarkan air mata… Benarkah ciri orang Ngeleak bila diajak bicara nggak mau memandang kita…??? pendapat ini juga salah kaprah dan mengada-ada, Bagaimana klu orang Pemalu…??? Bagaimana klu kebiasaan di Bali yg pantang memandang Orang Tua bila sedang berhadapan atau sedang berbicara tidak melihat mata lawan bicara. Bilamana kalau orang itu matanya jereng Benarkah ciri orang bisa Ngeleak tumbuh bintik2 spt util berwarna merah sesekitar mukanya..???. Wah ini juga belum tentu…dan masih harus diuji kebenarnya,, Bagaimana klu orang tilas.. bagaimana klu dia kena penyakit kulit dan berbekas..???Lupakan ini..!!!! Benarkah ciri orang Ngeleak bau badannya menyengat..??? Wah ini juga salah kaprah, BB bukan disebabkan krn orang belajar Ngeleak. Coba aja minum ramuan daun beluntas + Kunir+madu secara rutin dijamin BB akan hilang. Lalu apa ciri orang bisa NGELEAK. Belajar Ilmu sprituil tidak sama dengan Ilmu bela Diri, klu belajar Ilmu bela diri spt Tinju,Karate akan jelas nampak ciri2 fisiknya. Orang yg bisa ilmu Leak tidak akan nampak pd penampakan fisik yg sangat mencolok, justru terkadang kita tidak menyangka orang tersebut bisa Ilmu Leak. Orang yg mendalami Ilmu Leak; – Tidak sombong/menyombongkan diri. – berpenampilan Kalem dan mudah menolong sesama. -Berwajah cerah aura positif terpancar dr wajahnya. -lemah lembut, rapi dan bersih dlm berpenampilan. -Rajin sembahyang. sumber ; sukarmen Hadiwijaya . Michaeljackson
1. Pasuryan Pangiwa, segala ilmu (pengeliyakan) dapat dicapai dengan terlebih dahulu memusatkan pikiran, beryoga. 2). Gni Sambawana, atau disebut juga pangwa sari. Ini (pengeleyakan) yang paling utama 3). Cambra Berag, ini sangat sakti, karena bersumber dari sebagain kecil Hyang Aji sarswati sebagai batasannya. 4).
CwFbul. 235 437 55 99 105 94 186 288 280